Sagu (Metroxylon
sagu Rottb.) merupakan tanaman
penghasil pati yang sangat potensial di masa yang akan datang. Kabupaten
Sorong Selatan merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki potensi hutan sagu.
Hasil pemetaan hutan sagu di Kabupaten Sorong Selatan oleh Tim Peneliti Universitas Negeri Papua (UNIPA), menunjukkan bahwa luas hutan sagu di Kabupaten
Sorong Selatan mencapai 750.000 Hektar.
Hutan sagu terluas lainnya terdapat di Kabupaten Meranti, Kepulauan Riau yang
mencapai 57.000 Hektar.
Produktivitas
pati tanaman sagu dapat mencapai 10-15 ton/ha per tahun, namun jika dilakukan
penataan yang baik potensi
produksinya dapat meningkat
menjadi 20-30 ton/ha per tahun. Jika dilakukan estimasi antara luas hutan sagu
yang dimiliki di Wilayah Sorong Selatan dan disesuaikan dengan kapasitas produktivitas aci sagu per pohon/ha/ tahun, maka
potensi produktivitas aci sagi di Kabupaten Sorong Selatan dapat mencapai 570.000-855.000 ton/ha/tahun atau setara dengan 570-855
metric ton/ha/tahun. Berdasarkan
estimasi diatas maka dapat dikatakan bahwa Sorong Selatan memiliki potensi aci sagu
yang tentunya memiliki nilai strategis baik
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan ataupun peningkatan nilai ekonomi baik
dalam skala kabupaten, provinsi atau bahkan nasional.
Walaupun
potensi sagu cukup melimpah di wilayah ini, namun disadari bahwa upaya
pengembangan tanaman sagu baik itu dari
hulu hingga hilir belum berjalan maksimal. Upaya pengembangan ini
tentunya perlu didukung oleh kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai.
Kapasitas SDM yang dimaksud dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan
masyarakat/penduduk lokal untuk mengkreasikan dan menginovasikan pengetahuan dan teknologi pengembangan tanaman sagu .
Suasana Kuliah Tamu Tim BPPT di Kampus AKNESS |
Dalam rangka
pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih focus pada
pengembangan tanaman sagu maka salah satu lembaga yang turut berperan penting
adalah kampus. Kampus merupakan lembaga yang diharapkan dapat memainkan peran
sebagai tempat yang tidak hanya menyelenggarakan pendidikan semata namun diharapkan juga dapat
berperan dalam melakukan penelitian,
penemuan, penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Learning, Research, Invention and Innovation Science and Technology Center). Kampus Akademi Komunitas Negeri
Sorong Selatan (AKNESS) merupakan salah satu bentukan lembaga pendidikan tinggi
yang diharapkan dapat memainkan peran tersebut.
Kampus yang dihadirkan
sebagai hasil kerjasama Pemda Sorong Selatan dengan Universitas Negeri Papua
Manokwari, dalam melaksanakan pendidikan dan pembinaan bagi mahasiswanya terus
berupaya melaksanakan komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak. Seperti
diketahui bahwa kini terdapat banyak
lembaga baik itu Perusahaan, LSM, Pusat Studi/Penelitian/Pengkajian dan bahkan
pemerintah mulai focus pada komoditi sagu. Salah satu lembaga penelitian yang
kini turut konsern pada pengembangan sagu adalah Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT).
Salah satu
bentuk komunikasi dan kerjasama awal yang dilakukan antara Kampus AKNESS dengan
BPPT di adalah penyelenggaraan kuliah
umum selama 2 hari pada tanggal 23 dan 30 September 2014 di Kampus AKNESS di
Teminabuan Sorong Selatan. Topic kuliah umum yang disampaikan oleh Tim BPPT (Dr.
Ir. Bambang Haryanto dan kawan-kawan) adalah : 1. Sagu sebagai komoditas
agroindustri potensial; 2. Pengenalan Teknologi Proses Pengolahan Produk Sagu, 3. Sharing informasi Metode Inventarisasi Hutan Sagu baik di Lapangan ataupun dengan Pendekatan Citra Satelit.
No comments:
Post a Comment