ILMU DAN KARYA

ILMU & KARYA UNTUK KESEJAHTERAAN

30 October 2014

Survey Awal Dusun Sagu Persiapan Lokasi Praktek Mahasiswa AKNESS


Pengelola Akademi Komunitas Negeri Sorong Selatan terus berupaya meningkatkan kapasitas dan layanan pendidikan  kepada mahasiswa. Semangat awal pendirian kampus ini berangkat dari potensi sumber daya lokal di Sorong Selatan, yaitu Sagu. Sumberdaya hutan sagu  di wilayah Sorong Selatan  sebagian besar masih merupakan hutan dan dusun sagu, walaupun beberapa luasan sagu terutama di wilayah Distrik Inanwatan dan sebagian distrik Kais kini telah menjadi areal pengelolaan ANJ Agri-Papua dan Perum Perhutani. 

05 October 2014

KULIAH UMUM BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) DI KAMPUS AKADEMI KOMUNITAS NEGERI SORONG SELATAN

Sagu (Metroxylon sagu Rottb.) merupakan tanaman penghasil pati yang sangat potensial di masa yang akan datang. Kabupaten Sorong Selatan merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki potensi hutan sagu. Hasil pemetaan hutan sagu di Kabupaten  Sorong Selatan  oleh Tim Peneliti  Universitas Negeri Papua (UNIPA),  menunjukkan bahwa luas hutan sagu di Kabupaten Sorong Selatan  mencapai 750.000 Hektar. Hutan sagu terluas lainnya terdapat di Kabupaten Meranti, Kepulauan Riau yang mencapai  57.000 Hektar. 
Produktivitas pati  tanaman sagu dapat mencapai 10-15 ton/ha per tahun, namun jika dilakukan penataan  yang baik  potensi  produksinya  dapat meningkat menjadi  20-30 ton/ha per tahun.  Jika dilakukan estimasi antara luas hutan sagu yang dimiliki di Wilayah Sorong Selatan dan disesuaikan dengan kapasitas  produktivitas aci sagu per pohon/ha/ tahun, maka potensi produktivitas aci sagi di Kabupaten Sorong Selatan dapat mencapai  570.000-855.000  ton/ha/tahun atau setara dengan 570-855 metric ton/ha/tahun.  Berdasarkan estimasi diatas maka dapat dikatakan bahwa Sorong Selatan memiliki potensi aci sagu  yang tentunya memiliki nilai strategis baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan ataupun peningkatan nilai ekonomi baik dalam skala kabupaten, provinsi atau bahkan nasional. 
Walaupun potensi sagu cukup melimpah di wilayah ini, namun disadari bahwa upaya pengembangan tanaman sagu baik itu dari  hulu hingga hilir belum berjalan maksimal. Upaya pengembangan ini tentunya perlu didukung oleh kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Kapasitas SDM yang dimaksud dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan masyarakat/penduduk lokal untuk mengkreasikan dan menginovasikan  pengetahuan dan teknologi  pengembangan tanaman sagu .
Dalam rangka pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih focus pada pengembangan tanaman sagu maka salah satu lembaga yang turut berperan penting adalah lembaga pendidikan tinggi termasuk juga didalam nya adalah lembaga pendidikan berbasis Vokasi, Akademi Komunitas. Kampus Akademi Komunitas merupakan lembaga yang diharapkan dapat memainkan peran sebagai tempat  yang tidak hanya menyelenggarakan  pendidikan semata namun diharapkan juga dapat berperan dalam melakukan  penelitian, penemuan, penerapan ilmu pengetahuan  dan teknologi (Learning, Research, Invention and Innovation Science-Technology Center). Kampus Akademi Komunitas Negeri Sorong Selatan (AKNESS) merupakan salah satu bentukan lembaga pendidikan tinggi yang diharapkan dapat memainkan peran tersebut. 
Suasana  Kuliah Tamu Tim BPPT di Kampus AKNESS
Kampus AKNESS dalam melaksanakan pendidikan dan pembinaan bagi mahasiswanya terus berupaya melaksanakan komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak. Seperti diketahui bahwa kini  terdapat banyak lembaga baik itu Perusahaan, LSM, Pusat Studi/Penelitian/Pengkajian dan bahkan pemerintah mulai focus pada komoditi sagu. Salah satu lembaga penelitian yang kini turut konsern pada pengembangan sagu adalah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).  

Salah satu bentuk komunikasi dan kerjasama awal yang dilakukan antara Kampus AKNESS dengan  BPPT di adalah penyelenggaraan kuliah umum selama 2 hari pada tanggal 23 dan 30 September 2014 di Kampus AKNESS di Teminabuan Sorong Selatan. Topic kuliah umum yang disampaikan oleh Tim  BPPT  (Dr. Ir. Bambang Haryanto dan kawan-kawan) adalah : 1. Sagu sebagai komoditas agroindustri potensial; 2. Pengenalan Teknologi Proses Pengolahan Produk Sagu, 3. Sharing informasi  Metode Inventarisasi Hutan Sagu baik di  Lapangan ataupun  menggunakan Pendekatan Citra Satelit.