ILMU DAN KARYA

ILMU & KARYA UNTUK KESEJAHTERAAN

14 December 2015

Melukis Dusun Sagu, Membuat Pohon Natal dari bahan Tanaman Sagu

Dusun sagu adalah symbol budaya masyarakat Papua. Dusun sagu memiliki banyak peran dan fungsi, baik sebagai sumber pangan namun juga sebagai buffer ekosistem.  Pemahaman akan peran dan fungsi dusun sagu perlu ditanamkan sejak usia dini.

Banyak wacana kebijakan  pembangunan pangan di Papua, namun sebagian besar hanya retorika belaka. Akademi Komunitas Negeri Sorong Selatan mencoba untuk menginisiasi sesuatu kegiatan yang lebih terarah pada pendalaman pemahaman generasi saat ini tentang dusun sagu. Kegiatan dilaksanakan pada 29 September-03 Desember  2015 dalam bentuk lomba lukis dengan tema : “Dusun Sagu”. Lomba ini diikuti oleh Siswa/I SMP se-Teminabuan. Hasilnya cukup memuaskan, walaupun hasil lukisan tampak tidak sebaik hasil lukisan dari tangan pelukis professional, paling tidak inilah generasi kita, generasi yang memiliki kemauan untuk terus menjaga dusun sagu mereka dari ancaman isu alih fungsi lahan. 

Selain lomba lukis, terdapat juga lomba menghias pohon natal dari bahan tanaman sagu. Menghias pohon natal dari bahan imitasi tanaman cemara, dihiasi buah-buah natal adalah hal yang biasa. Namun ketika membuat pohon natal dari bahan tanaman sagu adalah hal yang luar biasa. Tanaman cemara identik dengan perayaan natal  di seluruh dunia, tapi membuat pohon natal dari bahan tanaman sagu adalah hal yang unik.

Kegiatan semacam inilah yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Sederhana namun memiliki nilai filosofis yang dalam. Pohon sagu bagi masyarakat Papua adalah pohon kehidupan. Tanaman sagu telah tumbuh bersama-sama dengan peradaban orang Papua. Ketika peradaban itu terus berkembang dan mulai terjadi perubahan, maka siapakah dan dengan apakah kita dapat mempertahankannya. Pertanyaan ini harus segera dijawab dan ditindaklanjuti dengan upaya nyata, tanpa harus beretorika dengan kebijakan pembangunan yang tidak terarah.
Bentukan kegiatan ini akan terus dikembangkan dalam skala yang lebih luas. Tujuannya adalah   menanamkan pemahaman akan pentingnya dusun sagu dan segala sesuatu yang ada di dalam dusun sagu tersebut.  Tanaman sagu tidak hanya dipandang sebagai sumber karbohidrat, namun lebih dari itu dapat memberikan arti dan makna lebih bagi masyarakat Papua, terlebih khusus masyarakat Sorong Selatan. 


















No comments: