ILMU DAN KARYA

ILMU & KARYA UNTUK KESEJAHTERAAN

31 May 2017

Praktek Kerja Lapangan Mahasiswa PDD AK Kabupaten Sorong Selatan di Kabupaten Luwu Utara

PDD-AK Kabupaten Sorong Selatan merupakan salah satu pendidikan vokasi di Provinsi Papua Barat. PDD-AK Kabupaten Sorong Selatan menyelenggarakan pendidikan vokasi yang focus pada pengembangan komoditi sagu. Dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi, PDD-AK Kabupaten Sorong Selatan  menyelenggarakan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) bagi mahasiswa.  PKL merupakan mata kuliah  kerja yang dilakukan mahasiswa di perusahaan/lembaga lain yang memiliki keterkaitan keilmuan dan/atau keprofesian dengan latar belakang progam pendidikan mahasiswa.
Kabupaten Luwu Utara adalah salah satu daerah sentra pertumbuhan tanaman sagu.  Sebanyak 6 orang mahasiswa PDD AK Kabupaten Sorong Selatan melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan semester genap 2016/2017 di kabupaten ini.   Musa Koibur, STP., selaku panitia pelaksana menjelaskan bahwa PKL mahasiswa PDD AK Kabupaten Sorong Selatan diarahkan ke Luwu Utara  bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan mahasiswa selain itu mahasiswa diharapkan mampu hidup bermasyarakat selama kegiatan di Luwu Utara. Melalui kegiatan ini diharapkan juga dapat membuka jaringan kerjasama antara PDD AK Kabupaten Sorong Selatan dengan lembaga-lembaga atau instansi terkait yang focus pada pengembangan sagu.
Pengamatan Morfologi Tanaman Sagu 
Adapun kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama di lapangan adalah : pengamatan morfologi,  pemeliharaan,  penyiapan bahan tanaman sagu, pascapanen sagu, survey pasar usaha sagu, kunjungan ke industri, dan kegiatan pengabdian masyarakat. Dalam pelaksanaannya setiap mahasiswa didampingi oleh pendamping lapangan.  Pengamatan morfologi sagu dilakukan pada kebun  percobaan  tim riset sagu Universitas Hasanuddin. Kebun ini juga merupakan kerjasama antara Universitas Ehime Jepang dengan Universitas Hasanuddin. Pengamatan morfologi tanaman sagu didampingi langsung oleh Prof. Oxo Sawa.
Askar M Andi Ladang, selaku ketua lembaga kampung sagu Pangkajoan menyambut baik mahasiswa PDD-AK Kabupaten untuk melaksanakan PKL di daerah /kampung binaannya.  Lembaga kampung sagu merupakan lembaga yang bergerak dan berfungsi mewadahi masyarakat pemerhati sagu. Pada kesempatan tesebut, ketua lembaga kampung sagu sangat berharap, jalinan kerjasama antara PDD-AK Kabupaten Sorong Selatan  dan lembaga kampung sagu Pangkajoan dapat terus berlanjut demi kepentingan pengembangan sagu sebagai sumber pangan masa depan.
Pada kesempatan tersebut, mahasiswa PDD AK Kabupaten Sorong Selatan juga melakukan kegiatan pelatihan pembuatan kue berbahan dasar sagu. Kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan ibu-ibu rumah tangga di kampung Pangkajoan. 2 jenis kue sagu dalam kegiatan pelatihan tersebut adalah jenis kue Choco Nut Sagu Cookies dan Cinamon sagu Cookies.   

Pelatihan pembuatan produk kue sagu 
Pada akhir kegiatan praktek, mahasiswa PDD-AK Kabupaten Sorong Selatan mendapat kesempatan untuk mengunjungi kampus Universitas Hasanuddin dan melaksanakan kegiatan seminar hasil kegiatan PKL. Dari seminar hasil kegiatan PKL tersebut, Ester Aflili, salah satu mahasiswi PKL menjelaskan bahwa  petani sagu di kampung Pangkajoan mengolah sagu kemudian dijual dalam bentuk tepung basah yang diisi dalam tumang. 1 tumang berisi 15 kg tepung basah memiliki harga Rp. 35.000,- itu berarti 1 kg tepung basah rata-rata dihargai Rp. 2.400/kg. Sagu basah ini kemudian dijual dari petani ke pedagang pengumpul. Rata-rata pedagang pengumpul mampu membeli sampai dengan 100 tumang.  Dari pedagang pengumpul, tepung basah kemudian dijual ke pasar Masamba. Di Pasar Masambah, tepung basah diolah menjadi tepung kering dan kemudian dijual lagi kepada industri rumahan (home industry), dan juga industri besar yang memproduksi kue-kue sagu. 
Selain ke pasar Masamba, rantai pasar tepung basah juga sering dijual sampai ke pasar-pasar di Palopo. Produk tepung sagu yang sudah sampai pasar makasar biasanya sudah dalam bentuk produk kue olahan. Selain mengusahakan tepung basah, Ester menjelaskan juga bahwa petani pemilik kebun sagu juga memperoleh pendapatan sampingan dari membuat atap dari daun sagu. Satu buah atap dihargai Rp. 3000. Atap daun sagu biasanya dipasarkan di lingkungan kampung atau beberapa kampung sekitar untuk digunakan sebagai atap rumah ataupun atap kandang ternak ayam.  
Survey petani sagu 
Ir. F A Paiki, MS, selaku koordinator pengelola PDD AK Kabupaten Sorong Selatan dan atas nama rector Universitas Papua, menyampaikan terimakasih  kepada Rektor Universitas Hasunudin, Universitas Ehime, Pemda Kabupaten Luwu Utara, Pengelola PDD AK Kabupaten Sorong Selatan, Tim Riset Sagu Universitas Hasanudin atas kerjasama yang baik melalui kegiatan PKL mahasiswa PDD AK Kabupaten Sorong Selatan.  Ir. F A Paiki, MS.,  juga menyampaikan apresiasi kepada Masyarakat Kabupaten Luwu Utara,  Kepala Distrik Malangke Barat, kepala Kampung Pangkajoan, Lembaga Kampung Sagu, Keluarga Daeng Opu Elyas, Prof. Oso Xawa, Bapak Askar M Andi Ladang (Ketua Lembaga Kampung Sagu), Bapak Akmal Patangngari (sekretaris lembaga kampung sagu), Bapak Sudirman (mani)-supervisi lapangan, dan Bapak Mappanyoki.
Dari kegiatan PKL ini, diharapkan mahasiswa PDD-AK Kabupaten Sorong Selatan dapat menambah pengalaman dan pengetahuan tentang pengelolaan sagu, dan selain itu juga dapat menjadi perbandingan pengetahuan dan pengalaman tentang pengelolaan sagu di Kabupaten Sorong Selatan. (Humas AKNESS).

No comments: